Kantor Bupati Muratara" DiSegel Massa.

MURATARA-Brantasnews.com|Massa menuntut 10 tuntutan kepada BPK provinsi sumsel, rabu 03 pebruari 2021.

Pemerintahan kembali digegerkan oleh ratusan massa yang tergabung dalam aliansi Pemuda dan Masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).Sekitar pukul 09.00 wib, Rabu (03/02/2021

Massa tersebut, tiba dikantor bupati Muratara dengan menggunakan kendaraan roda empat dan langsung melakukan aksi demo di Depan Kantor Bupati Kabupaten (Muratara)dengan menggunakan alat pengguat suara serta membawa sepanduk yang berukuran 4x1 meter yang bertuliskan segera periksa dan tangkap oknum perampas uang rakyat yang bertujuan untuk menemui BPK Provinsi Sumsel.

Dalam orasinya Tersebut , Frengki salah seorang massa menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya tergabung dalam aliansi pemuda Muratara ingin menemui BPK Provinsi Sumsel.

"Kedatangan kami ini untuk bertemu BPK Provinsi, karna kami mendapat informasi hari ini pemeriksaan keuangan Kabupaten Muratara oleh BPK Provinsi," Kata Prengki.

Ditambahkanya, aliansi pemuda dan Masyarakat ingin bertemu BPK untuk menyampaikan 10 tuntutan indikasi dugaan korupsi diantaranya rekomundasi tersebut seperti alokasi dana DAK fisik, non fisik, terdiri dari DAK Reguler, penugasan dan Affirnasi sebesar Rp. 62 M, anggaran yang di Surat Pengakuan Hutang (SPH) sebesar Rp. 180 Miliyar lebih, dana Insentif daerah Rp. 1.9 M, dana JKM Rp. 3 M lebih, dana Covid19 Rp. 31 M lebih rialisasi Rp. 24 M, dana hiba BPBD Pusat ke Daerah Rp. 7 M terlaksana Rp. 6,2 M, anggaran pembangunan rumah jabatan bupati Rp.1,9 M, anggaran alat berat Rp. 9 M lebih dan pembangunan 2020 diduga asal jadi.

"Disini BPK harus mengetahui adanya dugaan dan kerugian negara. Sebab anggaran puluhan miliar yang digunakan bahkan ada sisa anggaran. Tapi dikatakan KAS daerah kosong.

Pantauan dilapangan, aksi yang berlangsung didepan pemkab muratara tersebut terus memanas lantaran keinginan massa bertemu dengan BPK sedikit alot. Hingga mendapatkan kesepakatan 5 orang perwakilan dan seluruh awak media diperboleh ikut dalam pertemuan tersebut.

Sementara saat Audensi diruangan Bupati Muratara seluruh awak media tidak ada yang diperbolehkan masuk sehingga siatuasi kembali memanas dan pihak perwakilan massapun tidak lama ikut keluar ruangan tanpa adanya kesepakatan.

"Sampai berita ini diterbitkan ratusan massa masih melakukan unjuk rassa bahkan mengancam melaksanakan pembelokadean jalan lintas sumatera (Jalinsum)Apabila tidak ada kepastian Tuntutan Mereka.(Ar)

Reporter : Rizal

Komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH MASUKANNYA, KAMI AKAN MEMPELAJARI DALAM POSTINGAN BERIKUTNYA

Postingan populer dari blog ini

orang nomor satu di Muara Enim, Berkomentar Tidak pantas di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim.

PT.MITRA JAYA REJEKI (MJR) diduga telah mengangkangi UU ketenagakerjaan,tanpa upah lembur untuk pekerja Operator DT dengan excavator

Viral !! Diduga Tindakan Melawan Hukum Petugas PNPM Menagih Uang dengan Tindakan Tidak Pantas di Depan Tempat Kerja Nasabah.