Dirut RSUD Sekayu Tamasya Diatas Musibah Ledakan

Dirut RSUD Sekayu Tamasya Diatas Musibah Ledakan

Muba,Brantasnews.com| Ledakan Gas medis dari RSUD yang dibangun dengan dana ratusan milyar ini sungguh diluar prediksi semua pihak. Termasuk masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin yang sangat bangga atas Rumah  Sakit Umum tersebut.

Menurut Humas RSUD Sekayu, Andodi menjelaskan insiden ledakan tersebut berasal dari tempat penyimpanan tabung gas oksigen. "Sekitar jam 15.40 wib kejadian ledakan yang berasal dari tabung gas oksigen diruang gas medis (tempat penyimpanan tabung gas oksigen)".  Terang Humas RSUD Sekayu.

"Dari kejadian ledakan tabung gas medis tersebut terdapat 1 orang korban bernama Andika umur 28 tahun seorang pekerjaan honorer RSUD Sekayu bagian Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana RSUD Sekayu. Korban mengalami luka bakar di bagian kaki dan dalam perawatan RSUD Sekayu". ungkap humas RSUD yang diaminkan oleh petugas Damkar bernama M.Ali.

Tabung gas tampa rantai

Dirut RSUD Sekayu yang di konfirmasi untuk mengklarifikasi musibah ini menuturkan "Jadi marilah kita sama-sama dengan sabar menunggu hasil dari pihak yang berwenang yang dapat menentukan penyebab ataupun masalah kecelakaan di instalasi gas medis RSUD Sekayu". Tulis Direktur RSUD Sekayu Makson Parulian Purba dalam pesan WhatsAppnya.

"Instalasi gas medis itu dipasang oleh PT.Samator Gas yang resmi dan di pakai hampir di seluruh RS di Sumsel, Kalau ruangannya PT.PP Pembangunan, jadi bukan kontraktor abal-abal". Ungkap Makson dengan meremehkan perusahaan lainnya.

Saat dipertanyakan oleh media Brantasnews.com terkait rantai pengaman gas oksigen yang tidak terlihat di Lokasi TKP, Dirut RSUD yang sedang Plesiran tersebut tetap mengelak untuk diminta pertanggungjawabannya  "Itu sangat teknis sekali, pasti itu ada. Karena bila membuat instalasi gas medis pasti ada standarnya". Kilahnya seolah memahami teknis saat terjadi ledakan.

"Itu teknis, yang pasti yang memasang instalasi gas medis sudah sesuai dengan bidangnya. Jadi bukan kami dari pihak Rumah Sakit" ungkap Makson tetap berkilah, namun Makson terjebak dalam kata-katanya sendiri yaitu "Iya itu teknis. Nanti yang bisa menjawab adalah teknisi dari pihak Rumah Sakit". Jawab Makson segera minta undur diri buat istirahat dalam pelesirannya di atas musibah ledakan tabung gas oksigen yang membuat gempar pasien pasien yang bercampur baur dalam satu daerah tanpa bisa melakukan implementasi protokoler kesehatan yang telah ditetapkan kementerian kesehatan Republik Indonesia. "Bercampurnya pasien pasien yang panik akibat ledakan tersebut bisa menimbulkan cluster baru atas penularan covid 19" terang Kapuspenmas DPP LSM BRANTAS. "Dirut RSUD Sekayu wajib bertanggungjawab atas ledakan tersebut, bukan melanjutkan menjalankan plesirannya, namun segera pulang ke Sekayu sebagai bukti pertanggungjawaban sosial atas kesehatan hajad hidup orang banyak, karena itu adalah sumpahnya seorang petugas kesehatan di kedokteran".tutup Sulthan.

Saat dipertanyakan type Standard Outlet Medical Gas milik RSUD Sekayu  kepada Direktur Utama RSUD Sekayu Makson Parulian Purba langsung memblokir WhatsAppnya tanda ketidak fahaman Dirut RSUD Sekayu tersebut.

Adapun Type Model Outlet Gas Medis Sesuai Standard yaitu:

1. Type Ohmeda Compatible Pin Index
2. Type DISS (Diameter Index Safety System)
3. Type JISS (Japanese International Standard System)
4. Type DIN (Germany Standard)
5. Dan Lain-lainnya.

Reporter    : Team



Komentar

Postingan populer dari blog ini

orang nomor satu di Muara Enim, Berkomentar Tidak pantas di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim.

PT.MITRA JAYA REJEKI (MJR) diduga telah mengangkangi UU ketenagakerjaan,tanpa upah lembur untuk pekerja Operator DT dengan excavator

Viral !! Diduga Tindakan Melawan Hukum Petugas PNPM Menagih Uang dengan Tindakan Tidak Pantas di Depan Tempat Kerja Nasabah.