Aksi Di Kemendagri Minta Kepada Tito Karnavian Tolak Pilwabup Muara Enim

Brantasnews.com - Muara Enim
 Pasca ditetapkannya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim periode 2018-2023 sebagai tersangka kasus korupsi maka kekosongan pimpinan tersebut diisi oleh Pj (Penjabat). 

Pada awalnya, Ahmad Yani sebagai Bupati diberhentikan sebagai Bupati karena sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Setelah itu Juarsyah sebagai Wakil Bupati menggantikan posisi Ahmad Yani sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku. 

Namun pada kenyataannya, Juarsyah juga terbukti melakukan korupsi sehingga terjadi kekosongan kekuasaan.
Dalam prosesnya, sesuai dengan Undang-undang No.10 tahun 2016 bahwa Pj Bupati diangkat oleh Kemendagri dan hari ini Kabupaten Muara Enim dipimpin oleh seorang Pj (Penjabat).


Rencana pemilihan Wakil Bupati oleh DPRD Muara Enim menjadi polemik karena dihitung dari saat putusan yang berkekuatan hukum tetap (Inkracht) Juarsyah sebagai terdakwa kasus korupsi sampai akhir periode 2023 ternyata hanya 15 (lima belas) bulan.

 Sehingga pemilihan wakil Bupati sangat dipaksakan dan tidak bisa dibenarkan karena melanggar aturan yang ada.


Sesuai dengan Undang-undang No. 10 tahun 2016 pasal 176 ayat 4 yaitu pengisian kekosongan jabatan Wakil Gubernur, Wakil Bupati dan Wakil Walikota dilakukan jika sisa masa jabatannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak kosongnya jabatan tersebut.


Maka penting kiranya Mendagri Tito Karnavian memberikan atensi khsusus agar apa yang direncakan oleh DPRD Muara Enim yang akan melakukan rapat paripurna untuk memutuskan pemilihan terhadap wakil Bupati dibatalkan. 


Dengan demikian, kami sampaikan tuntutan:
Mendesak Mendagri Keluarkan Peringatan atau Larangan Kepada DPRD Kab. Muara Enim untuk Mengangkat Wakil Bupati yang Kurang dari 18 Bulan Masa Jabatannya.


Mendesak Mendagri Tolak adanya Pemilihan Wakil Bupati Muara Enim karena Kurang dari 18 bulan Terhitung dari Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati yang Sudah Tersangka Kasus Korupsi.


Mendesak Mendagri Laksanakan Amanat Undang-undang No. 10 tahun 2016.
Menolak Rencana Pengangkatan Wakil Bupati Muara Enim karena Melanggar Undang-undang yang Berlaku.
Koordinator Lapangan Fais Akbar

Reporter:okta.R
Publik share: Isfa.R

Komentar

Postingan populer dari blog ini

orang nomor satu di Muara Enim, Berkomentar Tidak pantas di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim.

Viral !! Diduga Tindakan Melawan Hukum Petugas PNPM Menagih Uang dengan Tindakan Tidak Pantas di Depan Tempat Kerja Nasabah.

Poll Damtruck yang Berlalu Lalang di Jalan Lintas Negara Palembang-Jambi sekaligus di permukiman,masyarakat Desa Sindang Marga keluhkan akan terancam kesehatan dilingkungannya