Jalan Pemda,Desa Mangsang Seperti semak Belukar dan tidak Dapat dialalui Roda Empat

Musi Bayuasin-Brantasnews.com 02/07/2024 Puluhan tahun Jalan Sentral Desa Mangsang , Kecamatan Bayung Lencir , Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Sangat Memperihatinkan.


Kondisi jalan penghubung dua Desa yakni Desa Mangsang dan Desa Berojaya Timur (B2) itu bagaikan semak belukar dan tidak dapat di lalaui kendaraan roda empat


Ironisnya, kondisi jalan yang merupakan akses jalan sentral untuk masyarakat, yang kerap menggunakan jalan tersebut terkesan dibiarkan oleh Pemkab Musi Banyuasin.


“Kondisi jalan pemda, Desa Mangsang ini sudah puluhan tahun seperti semak belukar. Namun, hingga kini akses jalan penghubung antara Desa itu terbengkalai karena kurang perhatian dari Pemkab Muba,” 

 Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan Jalan ini hanya disekrap dan diberi batu koral saja itu pun sudah lama di tahun 2014. namun yang lebih penting tidak di perhatikan seperti jembatannya ada pun pembangunan jembatan belum selesai bisa dilihat sendiri ungkap warga.


Selain itu, ia mengatakan anak-anak yang akan pergi dan pulang  sekolah menjadi sulit untuk melintasi jalan Pemda ini kalau hujan Sebab, kondisi jalan akan becek,berlumpur dan bahkan banjir. ujar warga kepada awak media.



“Selain perekonomian masyarakat Desa menurun karena hasil pertanian dijual murah. anak sekolah menjadi repot kalau pulang sekolah, karena pulang sekolah siswa siswi harus meneteng sepatu agar sepatunya tidak kotor kena lumpur jalan dan basah karena air sungai yang melintas di jalan.


Kalau memang Pemkab Muba memperhatikan untuk membangun jalan Desa ini, dapat saja dibangun dengan uang APBD atau ADD apa lagi jalan ini hanya -+ 4 KM. atau bisa saja dibantu oleh Perusahaan yang ada di sekitar Desa Mangsang ini ungkap warga berinisial T saat dijumpai awak media.

“Namun, karena Pemkab Muba kurang memperhatikan untuk membangun Desa kami, Makanya dibiarkan begitu saja jalan akses antara Desa Mangsang dan Desa Berojaya Timur (B2). seperti semak belukar.


Terpisah, di kediamnya Tokoh masyarakat Desa Mangsang berinisial B ketika ditemui awak media Brantasnew.com, Selasa (02/07/2024), mengatakan sudah dibangun jembatan besi dengan anggaran ADD namun tidak mencukupi bisa saja pemerintah Desa Mangsang bekerja sama dengan Perusahaan yang ada di Desa untuk penyelesaian pembangunan jembatan yang akan dibangun itu. 


Mengapa jalan tersebut tidak dibangun karena jalan tersebut terkendala dengan tidak ada jembatan, dan warga gotong royong membuat jembatan kayu yang hanya bisa dilalaui kendaraan roda dua ungkap (B).


Pantauan wartawan di lapangan, melihat secara lansung pembangunan jembatan baru 50% dengan Anggaran Dana Desa 230jt menurut keterangan pemerintah Desa berinisal (M).

Menurut keterangan (M) pembangunan jembatan tersebuat di mulai Desember tahun 2023 memang saat ini pembagunan jembatan belum selesai karena terkendala dengan cuaca terang akan dilanjutkan ketika air surut karena tidak bisa mengambil empat batang besi yang sudah dilas didasar air, saat itu digunakan untuk pijakan kaki terang (M) kepada awak media dikediamanya.



Saat media brantasnews.com mencoba konfirmasi diKantor Desa Mangsang sudah tutup saat masih jam dinas sangat disayangkan kantor Desa Mangsang sudah tertutup dan awak media pada tanggal 03 juli 2024 konfirmasi pemerintah Desa Mangsang namun ditunggu sampai 04 juli tidak ada statement hingga berita ini diterbitkan.



Reporter : Muju

Komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH MASUKANNYA, KAMI AKAN MEMPELAJARI DALAM POSTINGAN BERIKUTNYA

Postingan populer dari blog ini

orang nomor satu di Muara Enim, Berkomentar Tidak pantas di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim.

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.

DUA CALON KOMISIONER KPU KABUPATEN MUARA ENIM PERIODE 2024-2029 DISOROT 4 LSM"