LPG 3 Kg masih tetap melambung tinggi di warung Eceran Meski Sudah di Sidak Pj Bupati Muara Enim
BRANTASNEWS.COM-Muara Enim Sebagian masyarakat mengeluhkan langkanya pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) di beberapa kecamatan di Kabupaten Muara Enim . Tak hanya kecamatan , sejumlah desa - desa lain pun ikut alami kelangkaan gas elpiji.
Padahal pada saat sidak kemaren Pj. Bupati yang didampingi oleh Kepala Disperindag Kabupaten Muara Enim, Syarpuddin, S.Sos., M.Si., pada saat mengingatkan, kepada para pelaku usaha rumah makan, restoran dan hotel untuk tidak mengunakan LPG 3 kg dikarnakan hal tersebut diperuntuk bagi masyarakat prasejahtera. Lebih lanjut dirinya-pun tegaskan kepada pangkalan atau agen untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat banyak, seperti mengirimkan langsung elpiji 3 Kg ke rumah makan besar ataupun restoran. Dan apabila hal tersebut terbukti benar adanya maka Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memberikan sanksi tegas baik kepada agen maupun beberapa pangkalan serta rumah makan dan restoran tersebut.
Juga Pj. Bupati Dr H Nasrun Umar (HNU) juga menjelaskan kepada masyarakat bahwa dirinya akan terus berupaya menangani kelangkaan atau masih kurangnya ketersediaan gas elpiji khususnya bagi masyarakat kelas bawah. Untuk mengatasi hal tersebut, Pj. Bupati telah berkoordinasi dengan PT. Pertamina Gas Domestik Regional II di Palembang dan telah menyurati Kementerian ESDM untuk kembali menambah kuota. Pj. Bupati juga menginstruksikan Disperindag Kabupaten Muara Enim untuk terus mengontrol dan mengevaluasi pemasaran agen maupun pangkalan sehingga pendistribusian merata dan tepat sasaran.
Salah satu pemilik agen gas di Kabupaten Muara Enim , di kota Muara Enim mengatakan kelangkaan gas ini dikarenakan lambatnya pengiriman pasokan dari penyalur gas.
Jadi saat stok kita habis belum ada stok tambahan," kata Jaya kepada Awak media,Kamis (18/11).
Die menegaskan keterlambatan pengiriman tersebut membuat pasokan agen-agen menjadi berkurang. Sehingga, banyak masyarakat yang mengira terjadi kelangkaan elpiji.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Tungkal Kecamatan Muaraenim sempat di bincangi Awak media pada Kamis (18/11) Cici (50) turut merasakan kelangkaan gas elpiji. Dengan adanya hal ini, maka dia harus mencari agen gas di tempat lain.
"Gas elpiji langka. Susah nyarinya sudah sekitar seminggu yang lalu sulit di dapatkan bahkan kalau ada harga berkisaran Rp 30.000. Jadi musti nyari ke tempat lain mau tak mau kita harus beli harga yang mahal ," kata cici .
Meski begitu, Cici mengaku kelangkaan ini tidak menimbulkan resah dan memasak terhambat bagi kami ibu rumah tangga terhadap melangkahkan ini. "Tidak alami kerugian, cuma menghambat saja kan kita jadi kesulitan,, kami berharap untuk bapak Buapti Muara Enim di tindak tegas apa bila terbukti ada pangkalan Gas Lpg nakal " pungkas dia.
Reporter: epa /M,fajri
Editor : Isfa rozi
Komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH MASUKANNYA, KAMI AKAN MEMPELAJARI DALAM POSTINGAN BERIKUTNYA